*Oleh: Rismatul Mukarromah

_________________

Dalam perspektif saya, tidak ada hidup yang mudah, semuanya susah, sejak lahir hingga kematian, hidup dan kehidupan dipenuhi dengan hal-hal menyesakkan dada. Lalu apa yang kita lakukan, menyerah dengan kehidupan? Kalau kita menyerah karena banyaknya persoalan yang kita hadapi sekarang, bukankah kita menyerah dulu sebelum kita di lahirkan. Lebih baik kita izinkan di antara 200-400 juta sperma yang kelak menjadi janin di antaranya satu menjadi pemenang, dan kita termasuk kelompok yang kalah.

Kita memerlukan kesadaran untuk menyesali perbuatan yang buruk dan tidak ingin sama sekali melakukannya lagi di kemudian hari, jangan menoleh kebelakang lagi.

Tataplah masa depan dengan menikmati hari ini, semua yang berawal dari kesadaran kelak akan berakhir kepada kebahagiaan sejati. Sebaliknya, jika semua di awali oleh kepura-puraan, maka selamanya akan berakhir oleh kesedihan sejati. Biarkan dan izinkan masa lalu anda menjadi sejarah madrasah untuk pembelajaran diri kita sendiri untuk membuka tabir kehidupan atau masa depan.

_________________

*siswi kelas XB MA Miftahul Ulum Al-Azizah